Journey is never flat

Kamis, 19 April 2018

Aku dan Puncak Ciremai


Jalur Linggasana !

Ya, pendakian keduaku ke ciremai beda jalur. Yang sebelumnya ngambil jalur palutungan. Kini mencoba jalur baru. Yaitu jalur linggasana. Jalur ini menurut para pendaki siy dibilang di bawahnya jalur linggarjati tingkat keekstrimannya. Nah, berhubung motivasi kita di komunitas PM adalah membuat vlog pertama sebagai salah satu syarat ikut lomba sosialisasi jalur linggasana. Akhirnya terpilihlah beberapa orang yang akan kita ajak muncak yaitu :

Diden @didenhr
Nia @nniraan
Fira @maghfiraaaaaa
adi @adi_syah_putra
gue @bluegreensee

Masing-masing dari kita mengambil peran masing-masing dalam membuat vlog ini. ada videografer, konten, model, porter, dll. Semangat kami membuat vlog ini didukung dengan adanya momen sumpah pemuda sehingga pas sampai dipuncak sana kita syuting untuk pengambilan ikrar sumpah pemuda. "sumpah pemuda di puncak gunung ciremai" 

Jalur lingga sana menurutku :

1. Jalurnya Santai

Ketika masuk basecamp ini kita disambut sama para kuncen linggasana.. hehe. orangnya ramah-ramah, fasilitas basecampnya nyaman. ada musola, kamar mandi dipisah cewek cowok, warung ada, tempat ngeriung (semacam saung2 kecil) lengkap, dan lapangan parkir cukup luas.
Yaa dibandingkan basecamp palutungan, menurutku fasilitas basecamp linggasana lebih baik. Mungkin itu untuk menarik para pendaki juga agar dapat muncak lewat jalur ini. Hanya saja memang jalur ini masih sepi pendaki. Selama diperjalanan bisa kita hitung berapa rombongan yang lewat jalur ini. Sedikit.

Jalurnya kalem juga, diawali dengan jalur mendatar, lalu turunan.. dan sisanya tanjakan.. hhe. Kata bapak-bapak yang tinggal di kaki gunung, jalur linggasana ini termasuk jalur pendek juga karena dari basecamp menuju gunung sudah tinggal masuk hutan. beda dengan jalur palutungan yang menyusuri area perkebunan dulu. ini langsung masuk hutan.

2. Darurat Air

nemu air kubangan

Nah, uniknya jalur linggasana setelah lewat pos 1 siap-siap aja sampai puncak tidak ada air. jadi bagi kalian yang mau muncak lewat jalur ini siap-siap saja bawa air yang banyak. apalagi kalo nanjaknya musim kemarau. hiks hiks deh jadinya. Ada tips juga ni dari salah seorang teman sesama pendaki. kalo memang tidak mau bawa air banyak-banyak karena berat. maka boleh lah kita ikutin tips berikut ini : 

a. ubah mindset kita bahwa nanjak itu bikin haus. 
b. ketika ada air dalam keril kita, jangan berfikir untuk meminumnya. nanti saja.
c. cari pengganti air (nemu tanaman begonia, cheri dll yg mengandung kadar air banyak makan aja)
d. mendakilah dengan perasaan enjoy jangan berfikir puncak masih jauh.

Insya Allah kata temenku kalo poin di atas tadi bisa diaplikasikan nanti jadi terbiasa. aku sih udah coba, tapi tetep aja. Haus.. hhaha.
 
3. Makhluk lain bernama 'pacet'

Waktu nanjak via palutungan walaupun musim hujan saya tidak pernah dihinggapi makhluk bernama pacet. tapi di linggasana walaupun belum musim ujan banget, ternyata para pacet sudah kenyang nempel di kulit kaki.. hirrr.. pengalaman pertama sebenernya donor darah di hutan.. wkwkwk.

4. Puncak yang berbeda

Ketika sampai puncak, saya tidak mendapati view puncak seperti view puncak ciremai pada umumnya (yang ada di instagram para pendaki) itu karena puncak ciremai jalur linggasana berada di sebrang puncak ciremai jalur palutungan. so, yang sering aku lihat2 puncak ciremai di instagram jauh berbeda dengan yang aku lihat sekarang. untuk mengelilingi pinggir kawah puncak itu sendiri menurut para pendaki memerlukan waktu kurang lebih 2 jam. wow luas juga berarti yah bibir kawah puncak ciremai ini.

aku & puncak ciremai


5. Syuting di Puncak

Persiapan ikrar sumpah pemuda di puncak ciremai ini tidak gampang gaes. Butuh persiapan juga ternyata. belum lagi air sudah tidak ada. otomatis syuting ditengah-tengah dahaga ini membuat lemes. bagi yang sudah lihat videonya, begitulah kedahagaan kita ketika ikrar sumpah pemuda. hehehe. harap maklum. Beberapa kali mengulang scene, beberapa kali salah, banyak ketawanya sehingga haus semakin menjadi-jadi. tapi alhamdulillah kelar juga.

proses syuting ikrar sumpah pemuda

Kira-kira begitulah pandangan saya tentang ciremai kala itu, via linggasana. Dipendakian sebelumnya saya gagal sampai puncak ketika lewat jalur palutungan. Dan di momen inilah akhirnya saya bisa mencoba kembali menjelajah gunung ciremai dan mendapati saya berada di puncak sana saya sangat bersyukur. Terima kasih ya Rabb atas kesempatannya..

"You'll never know until you go" 




















0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Popular Posts

Copyright © Bluegreensee on a Journey | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com