Journey is never flat

Read More

Rafting Telaga Waja, Bali

"Life is either a daring adventure or nothing at all". - Hellen Keller -
Read More

Edelweiss, Mt. Papandayan

"Bahagia itu ketika melihat bunga edelweiss, artinya kamu semakin dekat.. dengan puncak"
Read More

Me at Mt. Guntur

"Tersenyumlah, karena semurah-murahnya sedekah adalah senyummu yang tulus ikhlas"
Read More

Mt. Guntur 2.249 mdpl

"If you think you Can, yes you Right. If you think you Cant, yes you Right". - Henry Ford -
Read More

Member of Pendaki Muslim

"Ketika bersama mereka, aku baru menyadari bahwa mereka adalah sahabat terbaik dijalur pendakian"

Senin, 28 Desember 2015

Belajar menjadi pemain dalam bisnis (part 1)

Banyak sekali yang sedang saya fikirkan dan saya renungkan dengan apa yang terjadi disekitar saya. Momen kebersamaan terkadang menjadi hal yang sangat pasti dalam meningkatkan semangat dalam hidup. Dengan bersama-sama semua terasa akan begitu mudah dan meyakinkan. Dalam sebuah tim pun demikian. Saya masih mengamati apa yang sebenarnya terjadi disebuah organisasi ini. Mungkin bagi kebanyakan orang saya adalah orang yang sangat cuek dan ga mau tau kondisi sekitar. Ya ! Mungkin berangkat dari anggapan orang lain terhadap saya yang membuat saya terpacu untuk lebih peka terhadap sekitar. Tapi dalam diri saya saya mengetahui dan dapat menerka dengan baik bahwa selanjutnya skenario itu akhirnya memang seperti apa yang saya fikirkan. 

Berangkat dari sebuah tim yang menurut saya begitu solid, dan tim itu dibagi menjadi 2 fokus goal ke depan. tim pertama yang menurut saya paling berpengaruh dalam mencapai goal ke depan, dan tim yang kedua yang menyokong tim pertama dalam mencapai goal itu. Aku rasa ini sangat kuat dan hebat. Aku mengenal tim itu sebagai the power of equity . Karena dengan punya tim khusus untuk mengelola equity itu tidaklah mudah dan perlu orang-orang hebat didalamnya. Aku mengenal tim pertama dengan sebutan Wimpy Boy. Mereka cukup gila dan profesional menurutku hanya saja ego mereka sangatlah tinggi, dilengkapi dengan keras kepala yang akhirnya tidak menemui titik temu dalam tim the power of equity menjadikan si Wimpy Boy hanya kita anggap sebagai mitra proyek saja. Bagaimana dengan tim kedua, ya. Mereka menurutku adalah orang-orang yang profesional juga, rendah hati, terbuka dan mau diajak bekerja sama. Kita sebut saja dia Angel Boy. Terlihat secara ruh, mereka lebih menjiwai dan selalu ada dalam tim. Sehingga akhirnya kita menyepakati bahwa Angel Boy  inilah yang akan tetap melanjutkan misi kita ke depan, dengan berat hati saya mengatakan hanya Angel Boy. 



Di momen kehilangan itu terkadang tantangan lain datang secara bertubi-tubi. Rencana goal ke depan yang sudah begitu kita ciptakan dengan baiknya terkadang harus meleset dari target. Tidak dapat apa-apa atau kerugian yang didapat. Pilihlah. Tidak dapat apa-apa atau rugi?

"Untuk memilih tidak dapat apa-apa pun kita harus berjuang keras untuk mengambilnya kembali"

Saya heran. Orang-orang yang begitu pimpinan percaya bisa membuat pimpinan kecewa. Apakah ada yang salah dengan pola saling percaya? Ataukah pimpinan terlalu agresif dalam mengambil keputusan bisnis dan terlalu percaya terhadap orang lain? Aku berfikir seperti itu. Tapi bagaimana kita bisa belajar hal yang baru jika tidak mencobanya. Bagaimana kita dapat menggandakan ekuitas jika kita tidak mau berusaha dan mencobanya mengambil resiko itu. Kami hanya mencoba bernafas lebih panjang dan tetap optimis menatap ke depan, bahwa di masa yang akan datang apa yang kita usahakan akan menuai hasilnya.

Hikmah dibalik kondisi ini menurut saya adalah terus belajar dari pengalaman dan jangan berhenti mencoba melakukan hal yang terbaik dan hebat. Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tapi kita tahu bahwa dimasa sekarang kita masih bisa bangkit berdiri dalam mencapai impian, tidak hanya diam menjadi sampah peradaban, apalagi sampai mati sebelum benar-benar mati.

Teruntuk sang pemimpin dan teman dalam tim. Saya sangat bersyukur bisa bersama kalian selama ini, kita tahu bahwa perjuangan masih sangat panjang. Maka dari itulah jangan pernah menyerah dan membuat saya menyerah..


By. Yuliani Dewi 
Jakarta, 19:26 at office


Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Popular Posts

Copyright © Bluegreensee on a Journey | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com