Journey is never flat

Senin, 23 September 2013

Indahnya Dunia Pemberdayaan

Assalamualaikum Wr, Wb..

Bertemu lagi dengan catatan mujahidah, semoga teman-teman pembaca bisa terinspirasi walau hanya seutas senyuman yang dikomentarkan setelah membaca catatanku ini.. hehe..

Yups.. bertepatan dengan jadwal kerjaku sebagai seorang fasilitator pemberdayaan masyarakat. kali ini akan memberikan sedikit motivasi buat para pembaca tentang dinamika bermasyarakat.. suka dukanya menjadi pendamping masyarakat dan bahagianya berada ditengah-tengah masyarakat yang memang harus dibantu agar yang tidak berdaya menjadi berdaya, yang asalnya mustahik menjadi muzzaki, yang asalnya miskin berpotensi menjadi kaya berpotensi.. hmmm... 

Oke deh, pertama-tama teman-teman harus tahu dulu bahwa orang miskin di negara kita ini ada banyak lho... data BPS terakhir jumlah kemiskinan yang ada di indonesia itu sekitar 11,37 % atau 28,07 juta jiwa. para pembaca ketantang engga sih buat ikut bersama-sama menurunkan angka kemiskinan ini... harusnya sih jadi sebuah tantangan juga bagi teman-teman.. nah, sebuah organisasi NGO yang terkenal dinegara kita (Dompet Dhuafa) membagi masyarakat miskin menjadi 3 bagian :

1. Miskin Menyerah
2. Miskin tapi punya potensi
3. Terancam Miskin

Hmm.. kira-kira yang paling berpengaruh untuk ikut andil dalam pengentasan kemiskinan di point yang keberapa sih? yang sudah menebak dan ternyata benar, saya ucapkan "Congratulations" Point no 2 lah yang cocok sekali kita berdayakan.. why? karena masyarakat-masyarakat miskin tapi dia punya potensi untuk maju, untuk bisa mengubah hidupnya untuk kearah yang lebih baik lagi, maka selayaknya kita bantu mereka dengan program-program pemberdayaan. lalu bagaiman denga masyarakat miskin no 1 dan no 3. tentunya mereka harus kita bantu juga. Miskin menyerah itu contohnya nenek-nenk atau kakek-kakek yang sudah tua, uzur, tidak sanggup usaha, tidak sanggup bekerja. maka kita bantu mereka dengan program charity kita.. dana kebajikan misalnya, dana kita untuk bantu masyarakat cukup banyak dan cukup berpotensi ko.. banyak NGO di negara kita dan negara lain yang lebih besar pengaruhnya dan lebih berasa ditengah-tengah masyarakat. bahkan NGO dinegara kita sering dijuluki sebagai "negara bayangan" (wow).. hmm, kalo dibahas lebih jauh lagi nanti malah kontoversi hati sama pemerintah.. hehe..

Intinya kita maju bersama-sama dalam pengentasan kemiskinan deh, trus point 3 yang terancam miskin contohnya terjadi bencana alam yang dapat menyebabkan masyarakat jatuh miskin. wajib juga kita bantu yah.. 

Lalu bagaimana proses pemberdayaan masyarakat yang sudah berhasil diaplikasikan ditengah-tengah masyarakat? Berikut liputannya :

Secara umum, lima hal pokok yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan program-program pemberdayaan dan pelayanan komunitas adalah :

o   Berbasis pada sumber daya lokal (local resources based );
o   Berbasis pada masyarakat (community based);
o   Berorientasi pada pemberdayaan ekonomi (economic empowerment);
o   Diutamakan berupa program yang sustainable (sustainability)
o   Disusun berdasarkan perencanaan partisipatif stakeholder (participatory)

Tahap awal kita tentunya harus masuk pada tahap persiapan (tahap pra persiapan kita lewat aja yah), khususnya pada sisi kelengkapan data dan informasi kondisi sosial, ekonomi maupun prasarana dasar dan lingkungan. Hasil (output) kegiatan persiapan menjadi salah satu bahan utama dalam penyusunan rancangan program pemberdayaan lanjutan, mulai dari perumusan  kebijakan, strategi, metoda, input, proses dan rancangan output.

Tahap kedua adalah tahap Pelaksanaan (Sosialisasi kepada pihak terkait), nah tentunya masyarakat harus tahu dan memahami apa yang akan kita bawa ketengah-tengah masyarakat. kita ini pejuang yang membawa nama program yang sungguh mulia bernama "pemberdayaan" makanya sebisa mungkin fasilitator masyarakat harus bisa bersosialisasi dengan masyarakat, harus dekat dengan masyarakat, harus bisa memilih masyarakat mana yang memang harus diberdayakan. setelah mantap, barulah kita seleksi mereka, kita bentuk dalam sebuah kelompok, kita latih, kita bina agar mereka mau berdaya dan bisa berdaya. Aamiin.

Tahap Ketiga adalah tahap Pelepasan. setelah program kita jalankan (minimal 2 tahun masa program pemberdayaan dan pendampingan) tentunya dengan bermunculannya kader lokal, lem
baga lokal yang  bisa memajukan usaha mereka sendiri. Contohnya saja desa pemberdayaan komunitas unggul ikan lele di bogor yang alhamdulillah kader lokalnya dipilih sendiri dari kelompoknya. sudah terbentuk pengurus induk yang akan memotori kegiatan usaha para pengusaha mikro disana (penerima manfaat program). sedikit demi sedikit tugas fasilitator akan berkurang dan akan diambil alih oleh kader lokal dan tahap pelepasanpun dimulai.. sedih juga sih harus meninggalkan komunitas yang sudah lam kita dampingi.. tapi pendamping masyarakat harus terus bergerak dan berjuang untuk mendampingi komunitas di daerah lain yang masih harus diberdayakan.

Pemberian Modal Usaha Mikro

Pelatihan Pembuatan Tahu Sutra di  Kp.Iwul

Bantuan Gerobak Sayur 

Bantuan Gerobak Bakso

Pembentukan Kader Lokal (Koperasi ISM)

Pelatihan Kepemimpinan Pelaku Usaha Mikro

Budidaya Ikan Lele di Kp.Babakan Sebrang

Budidaya Ikan Cupang di Kp.Babakan Sebrang

Ikan Cupang Siap jual



 

0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Popular Posts

Copyright © Bluegreensee on a Journey | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com