Dear Pembaca yang di Rahmati Allah.. kali ini saya ingin share tentang 2 proyek baru saya selama menjabat sebagai anggota SEBI Solidarity for Palestine (SSP SEBI). Kala itu saya sedang diamanahi sebagai divisi acara event besar di SSP yaitu adalah Syahru Intifadhah 5 / Syari'5. Nah waktu itu akan ditampilkan pula tim teater yang akan ikut meramaikan acara Syari'5. tapi ternyata tim teaternya belum prepare apa-apa,, alias blm buat naskah drama dll (maklum Tim teaternya masih junior) nah dengan begitu mau tdk mau saya disitu harus buat juga naskah dramanya buat mereka.. gak kepikiran alur ceritanya seperti apa.. tapi menurut pemahaman saya kisah-kisah rakyat palestina itu sangatlah banyak untuk dibuat sebuah teatrikal.. maka saya cobalah menulis skenarionya..
first, saya coba ambil kisah tentang seorang abi yang mempunya 3 orang anak dimana umminya sudah lebih dulu meninggalkan mereka (cerita asli dari kumpulan buku kisah palestina). setelah selsai menyusun naskah drama, sayapun mulai ikut latihan sebagai pemegang backsound. so, teman2 yang mau tau proyek pertama saya dalam mementaskan teater dan butuh referensi untuk temen2 yang mau main teater tapi blm punya naskahnya.. monggo diambil, tapi cantumin juga sumber dan nama penulisnya yah :)
first, saya coba ambil kisah tentang seorang abi yang mempunya 3 orang anak dimana umminya sudah lebih dulu meninggalkan mereka (cerita asli dari kumpulan buku kisah palestina). setelah selsai menyusun naskah drama, sayapun mulai ikut latihan sebagai pemegang backsound. so, teman2 yang mau tau proyek pertama saya dalam mementaskan teater dan butuh referensi untuk temen2 yang mau main teater tapi blm punya naskahnya.. monggo diambil, tapi cantumin juga sumber dan nama penulisnya yah :)
Oya untuk karakter pelakunya analisis sendiri ya, terus jangan lupa siapkan backsound yang bagus agar dramanya nyambung dan lebih menggetarkan hati. (selamat membaca)
Naskah
Drama TTS (Launching Syari 5)
Judul Naskah : Intifada danPalestina
Jenis Drama : Drama Perjuangan
Drama ini dimainkan oleh 6
orang ikhwan dan 1 orang narrator
Pemain 1 :
Abi Akmal Awaga (Ayahnya yahya, hisyam dan ahmad)
Pemain 2 :
Muhammad Yahya (Anak pertama Abi Akmal)
Pemain 3 :
Hisyam Ibrahim (Anak kedua Abi Akmal)
Pemain 4 :
Ahmad Haikal (Anak Ketiga Abi Akmal)
Pemain 5 :
Kareem Israelia (Polisi Israel)
Pemain 6 :
Abroor Israelia (Polisi Israel)
(Lantunan Musik lembut mulai diputar narrator membacakan
puisi terlebih dahulu)
Narator : ”Palestina… negri para ambiya… negri yang didalamnya tercium semerbak wangi
darah para syuhada… para pejuang dan para mujahid-mujahid sejati yang tak rela membiarkan
tanah-tanah mereka dibiarkan DIRAMPAS! Diberikan begitu saja kepada tangan-tangan
hina dan kotor para ZIONIS sang PENJAJAH !!..”
“Palestina… negri yang sangat indah..dimana didalamnya
terdapat tanah yang suci nan subur, bukit-bukit hijau ditumbuhi pepohonan zaitun
dan pinus, bunga-bunga bergantian tumbuh disetiap musim, mata air yang mengairi
pedesaan, serta laut mati yang begitu biru mempesona…”
“Palestina… yaa..inilah palestina kami… yahudi atau siapapun
boleh tinggal disini… tetapi TIDAK untuk MERAMPASNYA!... TIDAK untuk
MERAMPASNYA!!!”
Gaza… 1996… kota tepi barat sungai yordania…
tersebutlah seorang pejuang HAMAS yang menjadi pelopor meletusnya
gerakan Intifadhah tahun 1987 di palestina… ia adalah sosok mujahid yang
diincar oleh para tentara Israel untuk menjadi daftar syuhada selanjutnya…
Ketiga putranya yahya, hisyam dan ahmad yang masih
berumur belasan tahun meminta abinya untuk ikut bersama-sama sarapan pagi di
kebun zaitun belakang rumah mereka, abi akmal setuju karena memang baru kali
ini mereka bisa makan bersama kembali setelah meletusnya blokade terhadap gaza
saat itu.. hingga… sesuatupun terjadi……
(Sayup-sayup music freedome
dari maher zain diputar) (abi akmal, yahya, hisyam dan ahmad berjalan menuju
panggung utama, menggelar karpet dan menata makanan seadanya untuk dimakan ,
mereka sangat menikmati suasana kekeluargaan itu, berbincang-bincang..)
Hisyam : Abi.. sungguh pagi ini tidak
akan pernah kulupakan.. karena sudah lama kita tidak berkumpul seperti ini bi..
andai saja masih ada ummi..
(hisyam terlihat sembab
menahan tangis.. sedih dan senyap) (Semuanya menunduk mengenang umminya yg
telah tiada)
Abi Akmal : Hisyam anakku, ingat apa yang
dikatakan almarhumah ummimu dulu, bahwa sesungguhnya hidup disisi Rabbul Izzah
pastilah lebih utama dari segala hidup yang baik didunia ini, ummi hanya
berpindah tempat wahai anakku.. bukan meninggalkan kita untuk selamanya.. ummi
sebenarnya menunggu kita di surga Allah, ini semua hanya sementara… (tersenyum)
Yahya : benar wahai adikku..
sudahlah jangan bersedih! Lebih baik kita makan saja makanan yang ada didepan
kita ni.. jangan lupa kita harus selalu bersyukur kepada Allah..
(semua tersenyum mendengar
yahya yang sudah keroncongan.. lalu mereka berdoa dan memulai makan..)
Narator : beberapa detik kemudian datanglah pasukan Israel membombardir dan
memecah belah kenyamanan keluarga kecil itu..
(suara music yang menegangkan
bergema… suara letusan senapan terdengar memecah langit-langit palestina…
Dorr.. Dorr.. Doorr.. abi akmal dan ketiga anaknya kaget luar biasa..)
Narator : Namun naas ahmad anak ketiga abi akmal tertembak timah panas yang
menembus lengan kanan ahmad kecil..
(Doooorrr…) (semua merunduk)
Abi Akmal : Ahmad…!!! (meraih dan memeluk
ahmad)
Kareem : Hahaha.. hahaa.. (tertawa
terbahak-bahak)
Abi Akmal : yahya, hisyam! Bersembunyilah
dibalik pohon itu
(menunjuk ke arah pohon) (yahya dan hisyam
segera lari kebalik pohon, bersembunyi ) (Abi Akmal masih
terus memeluk erat ahmad kecil yang terkulai lemas menahan sekarat yang
menghujam di bagian lengan dan kepalanya)
Abi : Ahmad, bertahanlah
anakku, abi akan membawamu kerumah sakit (menangis)
Ahmad : abi.. a.. aku sekarat.. aku
sekarat bi.. (terisak-isak)
(tentara Israel
mengelilingi penonton dan perlahan-lahan mendekati abi akmal dan ahmad)
Abroor : hei orang palestina! Anda
yang bernama akmal bukan??
(abi akmal tidak
menjawab dan terus terisak mengisi ahmad yang sedang sekarat)
Kareem :
Jawab brengsek!! (menendang tubuh abi akmal) (abi akmal tersungkur ketanah)
Abi Akmal : (menatap sinis kepada kedua
tentara tersebut) apa yang kalian inginkan zionis laknatullah?!! (suara mengeras)
Abroor : hahaha… mau tau yang kami
inginkan haah..! anda kami tangkap karena anda telah terbukti ikut dalam
organisasi radikal HAMAS dengan gerakan Intifadhoh sialan itu
Kareem : Cepat tangkap dia abroor! (Abroor menyeret
abi akmal secara paksa seperti sampah dengan kasar menendang dan terus
menggelandang abi akmal menjauhi ahmad )
Narator : melihat hal itu yahya dan hisyam segera berlari menyelamatkan ayah dan
adik mereka ahmad
(hisyam berlari memeluk dan meraih ahmad adiknya, sedangkan yahya berlari menuju para tentara Israel yang hendak membawa abi akmal)
Yahya : Abii…….!!! Lepaskan
abiku Israel brengsek!!! (menarik-narik tangan abi)
(tentara Israel menendang yahya dengan keras dan menyeret nya menjauh dari abi akmal, memukul dan menjatuhkannya ketanah kering)
Abroor : hei bocah kecil tengik,
menyingkirlah, sebelum nanti peluru panas ini menembus batok kepalamu yang rapuh
itu… hahahha…
(yahya melawan dan hendak berlari kembali menyelamatkan lalu tentara Israel mendorongnya lagi dan hendak menembak dengan senapanya)
Kareem : Jangan abroor.. nanti
urusannya bisa jadi runyam, lebih baik kita tahan dulu ayahnya yang tua renta
ini untuk bahan informasi kita.. biarkan saja anak-anak itu mati dengan
sendirinya menahan lapar dan haus tanpa kedua orangtuanya… hahaha….
Narator : polisi isrelpun pergi membawa abi akmal jauh meninggalkan yahya, hisyam
dan ahad.. pergi jauh menuju sel tahanan yang pengap dan penuh penderitaan..
(yahya, hisyam dan ahmad menangs tersdu..)
Hisyam : ka yahya, kaka baik-baik
saja?
Yahya : ya.. Alhamdulillah
(menahan rasa sakit di dada)
Hisyam : ka, lalu ahmad bagaimana?
Sepertinya nafasnya terhenti.. (menangis)
Yahya : (merangkak menuju ahmad
yang lemas, memeriksa nafasnya dan detak jantungnya) sepertinya ahmad hanya
pingsan, ayo cepat kita bawa ahmad kerumah sakit dekat rumah bibi aminah
hisyam..!
Narator : ahmad dan hisyampun membawa adik kecilnya ahmad untuk ke rumah sakit
terdekat..
(beberapa detik
kemudian…)
Narator : Setelah abi akmal ditahan oleh polisi Israel, kini yang kita lihat
hanya puing-puing bekas bombardier Israel, ceceran darah anak tak berdosa,
sisa-sisa makanan yang belum sempat mereka habiskan! Menjadi bukti betapa biadapnya
para penjajah itu.. mengapa? Mengapa harus kami?? Mengapa harus keluarga kami
yang kecil ini yang jadi korban kebiadapannya?? Apa yang bisa kita lakukan
kawan? Diam dengan menutup mata dan telinga? Atau berlari dan bersatu menuju
barisan kami.. intifadhah? Yaa.. hanya dengan melawan kita bisa menginjaknya..
hanya dengan perlawanan kita bisa membalas injakannya.. seperti injakannya
kepada si cikal yahya, injakannya kepada abi akmal.. perlawaan menuju….
Kebebasan..
(suara music
haroki bergema)
(muncul yahya
dengan membawa sehelai bendera palestina, mushaf, beberapa batu dan ransel)
(yahya duduk dengan semangat dia memasukan satu persatu benda2 itu,bendera,
mushaf dan terakhir, dia menatap penuh amarah kepada batu itu, mengepalnya dan
siap untuk dilemparkan kepada para zionis) (music haroki masih bergema) (Lama
kelamaan sayup music dan muncullah hisyam menatap heran apa yang akan dilakukan
oleh kakanya dengan benda2 itu..)
Hisyam : ka yahya, untuk apa benda2
ini? (tanyanya penuh heran)
Yahya : Mungkin kamu belum
mengerti apa yang akan kaka perbuat hari ini hisyam.. tapi kamu harus tau, kaka
ingin ikut kedalam barisan pejuang HAMAS hisyam.. kaka ingin ikut mereka
melawan para zionis laknatullah itu! (dengan nada geram)
Hisyam : (ragu-ragu , kemudian
menunduk sedih) Ka, hisyam ikut… (menangis)
Yahya : (memegang kedua pundak
adiknya tersayang) adikku hisyam.. Jihad bukan hanya dilakukan diluar rumah
saja, jihad bukan hanya dengan jalan perang saja adikku, coba kita lihat
jihadnya saudara-saudara kita nan jauh disana, mesir, iran, turki, Indonesia..
mereka berjihad dengan harta mereka untuk membebaskan kita, mereka berjihad
dengan jiwa mereka dengan mengirimkan relawan-relawan yang siap ikhlas membantu
menyelamatkan kita.. mavi marmara, boat to gaza, Rachel corie, adalah salah
satu kepedulian terbesar mereka buat kita.. kini, kamu harus berjihad dan
bermujahadah disini, lihatlah adikmu ahmad, kamu harus bisa menjaganya selagi
kaka pergi berjihad, beri motivasi dia.. walaupun dia kini (menunduk sedih) cacat
(jawabnya lirih) tetapi kita bisa memberinya motivasi agar dia tetap bisa
bertahan disini.. kamu mengerti kan adikku hisyam?
Hisyam : (menangis tersedu-sedu dan
memeluk kakanya erat)
Yahya : berjihadlah disini
hisyam.. jihad dengan sebaik-baiknya jihad untuk ridho Allah, kaka berjihad
dengan barisan HAMAS karena memang kakalah yang terpilih untuk masuk
barisannya, kalau bukan kaka, teman kaka Ibrahim dan paman abdullah, siapa lagi
yang akan menggerakkan roda jihad HAMAS dipalestina ini.. kita yang harus
menggerakkannya hisyam…
Hisyam : Ka.. hisyam dan ahmad akan
selalu menunggu kepulangan kaka dan abi dirumah ini..
Yahya : Insya Allah.. kaka sudah
menitipkan kalian berdua pada bibi
Fatimah, jagalah beliau, anggaplah beliau seperti ummimu sendiri ya..
Hisyam : (mengagguk penuh semangat!)
Narator : Yahyapun pergi meninggalkan kedua adik yang dicintainya.. pergi membawa
secuil asa dan jihad yang membara untuk bersama-sama berjuang dalam barisan
intifadhah.. barisan jihad yang menggelora..
(beberapa
detik kemudian…)
Narator : Dipenjara Israel, abi akmal terlihat sangat lemas dan lunglai, kedua
matanya ditutup dengan sehelai kain dan kedua tangannya yang terikat
kebelakang, belum lagi abi akmal harus menerima siksaan demi siksaan yang
mendera tubuhnya, dan hujaman dari puluhan pertanyaan, tuduhan dah hinaan yang
harus direguknya dengan terpaksa…
(muncul 2
tentara Israel membawa abi akmal yang lemah, menyeretnya seperti bangkai..)
Abroor : bos.. ni tawanan baru
kita.. haha…
Kareem : cuih… (sinis) tua Bangka! Gara-gara
ente dan temen2 ente, intifadhah muncul.. gara-gara ente gerakan intifadhoh
sialan itu dikenal masyarakat dunia dan kini mereka malah ikut-ikutan ngerkor
gerakan intifadhoh ente dan temen2 ente di HAMAS..! nyadar ga!!!? (memegang
kepala abi akmal dan menjenggut rambutnya)
Abroor : Apa yang harus kita lakukan
untuk tua Bangka tengik ini bos? (menunjuk dengan senapan) apa perlu kita
keluarkan semua isi yang ada didalam batok kepalanya ini, dan kita perlihatkan
pada tuan besar kita mossad bos?
Kareem : tahan dulu, kita belum
begitu banyak membongkar identitasnya dan identitas organisasinya di HAMAS,
kita akan banyak mengorek2 informasi dari dia dengan gerakan intifdhahya itu,,
(tersenyum sinis menginjak-injak tubuh abi akmal)
Abroor : baik bos… Hahaha… (menyeret
kembali meninggalkan panggung utama)
Narator : begitulah perlakuan israel terhadap sejumlah tahanan palestina..
hinaan, cacian, makian, pelecahan bahkan pemerkosaan terhadap tawanan wanita
palestinapun kerap kali dilakukaan tentara Israel untuk memuaskan nafsu
bejatnya itu..
Ditempat
lain, hisyam dan ahmad termenung memikirkan nasib kakak pertama dan abinya
kini.. hisyampun bertilawah dan ahmad sibuk dengan menulis puisi yang kini
menjadi hobinya..
Ahmad : Ka hisyam..
Hisyam : (menghentikan tilawahnya)
ada apa ahmad adikku tersayang?
Ahmad : Lihatlah kak, ahmad telah
selsai menulis puisi.. (Menunjukan selembar kertas yang kumal berisikan
beberapa bait puisi kepada hisyam)
Hisyam : mmmm… kelihatannya bagus,
cobalah ahmad bacakan untuk kaka.. (pintanya tersenyum)
Ahmad : Ini puisi aku khususkan
buat abi ka.. apabila abi sudah pulang nanti, ahmad akan membacakan puisi ini
dihadapan abi ka.. (tersenyum bangga)
Hisyam : (mata berkaca-kaca) ahmad
yakin abi akan kembali pulang?
Ahmad : (heran) tentulah ka.. ahmad
yakin abi pasti pulang..
Narator : lalu tiba-tiba dari kejauhan abi akmal berlari menghampiri kedua
putranya ahmad dan hisyam..
Abi Akmal : yahya! Hisyam! Haikal!!
(teriaknya..)
Ahmad : (berdiri..) aa…. Aa.. bii…!
Abiii…..!!!! (berlari kedalam pelukan abinya yang lemas disusul dengan pelukan
hisyam)
Hisyam : abi pulang..! (tersenyum
bahagia)
Narator : lalu tiba-tiba tentara Israel berhasil menemukan abi akmal yang
melarikan diri dari sel tahanan… (mereka berlari-lari mendekti abi akmal)
Kareem : tembak saja dia abroor.. dia
sudah tidak berguna buat kita..!
Narator : lalu tentara Israel hndak menembak abi akmal.. lalu kemudian..
datanglah yahya menyelamatkan abi akmal (mendorong tentara Israel dan
berkelahi bersama)
(hisyam, ahmad
dan abi akmal merunduk berusaha saling menjaga)
Kareem : tembak dia abroor!
(perintahnya unuk segera menembak abi akmal)
(Doooor!!!...
satu letupan senjata menuju ulu hati abi akmal)
Narator : yahya berhasil mengambil salah satu senapan tentara Israel dan dengan
cepat segera menembak tentara kedua teentara itu.. (Door… Door)
(sunyi… senyap… lantunan
music mengharu biru merelakan salah satu mujahid sejati menuju singgasana
mulia.. abi akmal syahid)
Ahmad :
Abi…? (mengguncang-guncang tubuh abinya)
Hisyam :
abi syahid… (menangis tersedu-sedu)
(yahya melempar senapan yang
tadi digunakannya untuk menjatuhkan musuh lalu mendekat mnuju jenazah abinya)
Yahya : (tersenyum penuh haru)..
abi, meninggalkan kita tenang sekali.. wajahnya begitu bercahaya dan tersenyum
bahagia.. abi telah membangun rumahya disurga… (menangis)
Narator : Innalilahi wa innailaihi rojiun .. “wahai jiwa yang tenang! Kembaliah kepada TuhanMu dengan hati yang ridha dan
diridhaiNya.. maka masuklah kedalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah kedalam
surgaku” (QS Al-fajr; 27-30)
Ahmad : (membacakan puisi)*
Puisi Palestina
Aku adalah seorang anak kecil yang diberi nama ahmad..
Aku berumur 6 tahun dan ingin berbagi cerita tentang
perjalanan kehidupanku padamu…
Aku tahu bahwa aku tidak akan mencapai umur 7 tahun…
Namun tak ada yang dapat aku perbuat..
Aku tahu aku akan meninggal segera,, tapi
pertanyaannya adalah bagaimana?
Apakah mereka akan datang pada malam hari ketika aku
berbaring ditempat tidurku?
Lalu menghancurkan rumahku?
Atau akankah ayah pulang membawakanku beberapa
makanan?
Aku tahu pada suatu saat nanti aku tak akan dapat
kembali kerumah
Kakakku tak akan mendapatkan makanan. Kakak hanya akan
menjumpai
ahmad-ahmad yang lain,
yang dingin, kecil dan menjadi jenazah yang berlumur
darah..
Mereka akan menembaki hatiku yang kecil ini..
Setiap hari aku menunggu ayah untuk pulang kerumah..
tapi kakakku selalu mengatakan bahwa
ayah pergi untuk perjalanan yang lama
Aku sangat rindu abi..
aku akan memendanya dalam hati dan tidak akan pernah
menceritakannya kepada orang lain..
karena aku.. hanyalah ahmad kecil dari palestina…
-----END-----
By. Yuliani Dewi
Depok,
30 nov 11 pkl 23.22
saya mau minta kontak email kakak boleh? saya dari anak teater kusuma banyuwangi
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusizin copy ya mbak
BalasHapusizin copy ya mbak
BalasHapusThis story is the best...
BalasHapusKeren kak.
makasi all.. semoga bermanfaat yaa..
BalasHapusizin copy ya kak
BalasHapusIzin copas kak
BalasHapusIzin copy ya kak, bagus banget ceritanya
BalasHapusMasyaalloh..mumtaz^^
BalasHapusIzin coppas yah buat drama
BalasHapusizin coppas buat acara pelepasan anak2 tk
BalasHapussilahkan :)
HapusMasyaa Alloh.. kakak izin naskah nya di pake untuk drama acara di masjid. bolehkah?
BalasHapuskhoir, silahkan kak.
HapusBismillah... Kk izin ambil buat naskah drama nanti di hari santri
HapusAssalamualaikum...
BalasHapusKak boleh ga nskahnya saya jadikan referensi mendongeng... hihi...
By Kak Mul
assalamu alaikum kak, boleh izin menggunakan scriptnya untuk tugas bahasa indonesia? apakah kami boleh sedikit mengubah dialog dan puisinya? terima kasih banyak, kak🙏
BalasHapusIzin memakai naskah nya ya kak
BalasHapusassalamu alaikum kak, boleh izin menggunakan scriptnya, apakah kami boleh sedikit mengubah dialog dan menggunakan puisinya? terima kasih banyak, kak🙏
BalasHapus