Journey is never flat

Sabtu, 08 Desember 2012

Naskah Drama Palestina




Assalamualaikum..  ^__^

Dear Pembaca yang di Rahmati Allah.. kali ini saya ingin share tentang 2 proyek baru saya selama menjabat sebagai anggota SEBI Solidarity for Palestine (SSP SEBI). Kala itu saya sedang diamanahi sebagai divisi acara event besar di SSP yaitu adalah Syahru Intifadhah 5 / Syari'5. Nah waktu itu akan ditampilkan pula tim teater yang akan ikut meramaikan acara Syari'5. tapi ternyata tim teaternya belum prepare apa-apa,, alias blm buat naskah drama dll (maklum Tim teaternya masih junior) nah dengan begitu mau tdk mau saya disitu harus buat juga naskah dramanya buat mereka.. gak kepikiran alur ceritanya seperti apa.. tapi menurut pemahaman saya kisah-kisah rakyat palestina itu sangatlah banyak untuk dibuat sebuah teatrikal.. maka saya cobalah menulis skenarionya.. 

first, saya coba ambil kisah tentang seorang abi yang mempunya 3 orang anak dimana umminya sudah lebih dulu meninggalkan mereka (cerita asli dari kumpulan buku kisah palestina). setelah selsai menyusun naskah drama, sayapun mulai ikut latihan sebagai pemegang backsound. so, teman2 yang mau tau proyek pertama saya dalam mementaskan teater dan butuh referensi untuk temen2 yang mau main teater tapi blm punya naskahnya.. monggo diambil, tapi cantumin juga sumber dan nama penulisnya yah :)

Oya untuk karakter pelakunya analisis sendiri ya, terus jangan lupa siapkan backsound yang bagus agar dramanya nyambung dan lebih menggetarkan hati. (selamat membaca)


Naskah Drama TTS (Launching Syari 5)



Judul Naskah         : Intifada danPalestina

Jenis Drama           : Drama Perjuangan


Drama ini dimainkan oleh 6 orang ikhwan dan 1 orang narrator


Pemain 1               : Abi Akmal Awaga (Ayahnya yahya, hisyam dan ahmad)

Pemain 2               : Muhammad Yahya (Anak pertama Abi Akmal)

Pemain 3               : Hisyam Ibrahim (Anak kedua Abi Akmal)
Pemain 4               : Ahmad Haikal (Anak Ketiga Abi Akmal)
Pemain 5               : Kareem Israelia (Polisi Israel)
Pemain 6               : Abroor Israelia (Polisi Israel)


(Lantunan Musik lembut mulai diputar narrator membacakan puisi terlebih dahulu)


Narator         : ”Palestina… negri para ambiya… negri yang didalamnya tercium semerbak wangi darah para syuhada… para pejuang dan para mujahid-mujahid sejati yang tak rela membiarkan tanah-tanah mereka dibiarkan DIRAMPAS! Diberikan begitu saja kepada tangan-tangan hina dan kotor para ZIONIS sang PENJAJAH !!..”
“Palestina… negri yang sangat indah..dimana didalamnya terdapat tanah yang suci nan subur, bukit-bukit hijau ditumbuhi pepohonan zaitun dan pinus, bunga-bunga bergantian tumbuh disetiap musim, mata air yang mengairi pedesaan, serta laut mati yang begitu biru mempesona…”
“Palestina… yaa..inilah palestina kami… yahudi atau siapapun boleh tinggal disini… tetapi TIDAK untuk MERAMPASNYA!... TIDAK untuk MERAMPASNYA!!!”
Gaza… 1996… kota tepi barat sungai yordania… tersebutlah seorang pejuang HAMAS yang menjadi pelopor meletusnya gerakan Intifadhah tahun 1987 di palestina… ia adalah sosok mujahid yang diincar oleh para tentara Israel untuk menjadi daftar syuhada selanjutnya…
Ketiga putranya yahya, hisyam dan ahmad yang masih berumur belasan tahun meminta abinya untuk ikut bersama-sama sarapan pagi di kebun zaitun belakang rumah mereka, abi akmal setuju karena memang baru kali ini mereka bisa makan bersama kembali setelah meletusnya blokade terhadap gaza saat itu.. hingga… sesuatupun terjadi……
(Sayup-sayup music freedome dari maher zain diputar) (abi akmal, yahya, hisyam dan ahmad berjalan menuju panggung utama, menggelar karpet dan menata makanan seadanya untuk dimakan , mereka sangat menikmati suasana kekeluargaan itu, berbincang-bincang..)

Hisyam          : Abi.. sungguh pagi ini tidak akan pernah kulupakan.. karena sudah lama kita tidak berkumpul seperti ini bi.. andai saja masih ada ummi..

(hisyam terlihat sembab menahan tangis.. sedih dan senyap) (Semuanya menunduk mengenang umminya yg telah tiada)

Abi Akmal   : Hisyam anakku, ingat apa yang dikatakan almarhumah ummimu dulu, bahwa sesungguhnya hidup disisi Rabbul Izzah pastilah lebih utama dari segala hidup yang baik didunia ini, ummi hanya berpindah tempat wahai anakku.. bukan meninggalkan kita untuk selamanya.. ummi sebenarnya menunggu kita di surga Allah, ini semua hanya sementara… (tersenyum)

Yahya             : benar wahai adikku.. sudahlah jangan bersedih! Lebih baik kita makan saja makanan yang ada didepan kita ni.. jangan lupa kita harus selalu bersyukur kepada Allah..

(semua tersenyum mendengar yahya yang sudah keroncongan.. lalu mereka berdoa dan memulai makan..)

Narator       : beberapa detik kemudian datanglah pasukan Israel membombardir dan memecah belah kenyamanan keluarga kecil itu..

(suara music yang menegangkan bergema… suara letusan senapan terdengar memecah langit-langit palestina… Dorr.. Dorr.. Doorr.. abi akmal dan ketiga anaknya kaget luar biasa..)

Narator      : Namun naas ahmad anak ketiga abi akmal tertembak timah panas yang menembus lengan kanan ahmad kecil..
                                
                         (Doooorrr…) (semua merunduk)

Abi Akmal        : Ahmad…!!! (meraih dan memeluk ahmad)

Kareem              : Hahaha.. hahaa.. (tertawa terbahak-bahak)

Abi Akmal        : yahya, hisyam! Bersembunyilah dibalik pohon itu 
                          (menunjuk ke arah pohon) (yahya dan hisyam segera lari kebalik pohon, bersembunyi ) (Abi Akmal masih terus memeluk erat ahmad kecil yang terkulai lemas menahan sekarat yang menghujam di bagian lengan dan kepalanya)

Abi                : Ahmad, bertahanlah anakku, abi akan membawamu kerumah sakit (menangis)

Ahmad           : abi.. a.. aku sekarat.. aku sekarat bi.. (terisak-isak)

                                (tentara Israel mengelilingi penonton dan perlahan-lahan mendekati abi akmal                 dan ahmad)

Abroor         : hei orang palestina! Anda yang bernama akmal bukan??

                                (abi akmal tidak menjawab dan terus terisak mengisi ahmad yang sedang sekarat)

Kareem          : Jawab brengsek!! (menendang tubuh abi akmal) (abi akmal tersungkur ketanah)

Abi Akmal  : (menatap sinis kepada kedua tentara tersebut) apa yang kalian inginkan zionis laknatullah?!! (suara mengeras)

Abroor           : hahaha… mau tau yang kami inginkan haah..! anda kami tangkap karena anda      telah terbukti ikut dalam organisasi radikal HAMAS dengan gerakan Intifadhoh sialan itu

Kareem             : Cepat tangkap dia abroor! (Abroor menyeret abi akmal secara paksa seperti sampah dengan kasar menendang dan terus menggelandang abi akmal menjauhi ahmad )

Narator        : melihat hal itu yahya dan hisyam segera berlari menyelamatkan ayah dan adik mereka ahmad
                                
                           (hisyam berlari memeluk dan meraih ahmad adiknya, sedangkan yahya berlari              menuju para tentara Israel yang hendak membawa abi akmal)

Yahya             : Abii…….!!! Lepaskan abiku Israel brengsek!!! (menarik-narik tangan abi)
                                
                            (tentara Israel menendang yahya dengan keras dan menyeret nya menjauh dari abi akmal, memukul dan menjatuhkannya ketanah kering)

Abroor         : hei bocah kecil tengik, menyingkirlah, sebelum nanti peluru panas ini menembus batok kepalamu yang rapuh itu… hahahha…
                                
               (yahya melawan dan hendak berlari kembali menyelamatkan lalu tentara Israel mendorongnya lagi dan hendak menembak dengan senapanya)

Kareem         : Jangan abroor.. nanti urusannya bisa jadi runyam, lebih baik kita tahan dulu ayahnya yang tua renta ini untuk bahan informasi kita.. biarkan saja anak-anak itu mati dengan sendirinya menahan lapar dan haus tanpa kedua orangtuanya… hahaha….

Narator        : polisi isrelpun pergi membawa abi akmal jauh meninggalkan yahya, hisyam dan ahad.. pergi jauh menuju sel tahanan yang pengap dan penuh penderitaan..
                                
                                   (yahya, hisyam dan ahmad menangs tersdu..)

Hisyam           : ka yahya, kaka baik-baik saja?

Yahya             : ya.. Alhamdulillah (menahan rasa sakit di dada)

Hisyam           : ka, lalu ahmad bagaimana? Sepertinya nafasnya terhenti.. (menangis)

Yahya            : (merangkak menuju ahmad yang lemas, memeriksa nafasnya dan detak jantungnya) sepertinya ahmad hanya pingsan, ayo cepat kita bawa ahmad kerumah sakit dekat rumah bibi aminah hisyam..!

Narator         : ahmad dan hisyampun membawa adik kecilnya ahmad untuk ke rumah sakit terdekat..
                                (beberapa detik kemudian…)

Narator        : Setelah abi akmal ditahan oleh polisi Israel, kini yang kita lihat hanya puing-puing bekas bombardier Israel, ceceran darah anak tak berdosa, sisa-sisa makanan yang belum sempat mereka habiskan! Menjadi bukti betapa biadapnya para penjajah itu.. mengapa? Mengapa harus kami?? Mengapa harus keluarga kami yang kecil ini yang jadi korban kebiadapannya?? Apa yang bisa kita lakukan kawan? Diam dengan menutup mata dan telinga? Atau berlari dan bersatu menuju barisan kami.. intifadhah? Yaa.. hanya dengan melawan kita bisa menginjaknya.. hanya dengan perlawanan kita bisa membalas injakannya.. seperti injakannya kepada si cikal yahya, injakannya kepada abi akmal.. perlawaan menuju…. Kebebasan..

                                (suara music haroki bergema)

                      (muncul yahya dengan membawa sehelai bendera palestina, mushaf, beberapa batu dan ransel) (yahya duduk dengan semangat dia memasukan satu persatu benda2 itu,bendera, mushaf dan terakhir, dia menatap penuh amarah kepada batu itu, mengepalnya dan siap untuk dilemparkan kepada para zionis) (music haroki masih bergema) (Lama kelamaan sayup music dan muncullah hisyam menatap heran apa yang akan dilakukan oleh kakanya dengan benda2 itu..)

Hisyam            : ka yahya, untuk apa benda2 ini? (tanyanya penuh heran)

Yahya           : Mungkin kamu belum mengerti apa yang akan kaka perbuat hari ini hisyam.. tapi kamu harus tau, kaka ingin ikut kedalam barisan pejuang HAMAS hisyam.. kaka ingin ikut mereka melawan para zionis laknatullah itu! (dengan nada geram)

Hisyam            : (ragu-ragu , kemudian menunduk sedih) Ka, hisyam ikut… (menangis)

Yahya         : (memegang kedua pundak adiknya tersayang) adikku hisyam.. Jihad bukan hanya dilakukan diluar rumah saja, jihad bukan hanya dengan jalan perang saja adikku, coba kita lihat jihadnya saudara-saudara kita nan jauh disana, mesir, iran, turki, Indonesia.. mereka berjihad dengan harta mereka untuk membebaskan kita, mereka berjihad dengan jiwa mereka dengan mengirimkan relawan-relawan yang siap ikhlas membantu menyelamatkan kita.. mavi marmara, boat to gaza, Rachel corie, adalah salah satu kepedulian terbesar mereka buat kita.. kini, kamu harus berjihad dan bermujahadah disini, lihatlah adikmu ahmad, kamu harus bisa menjaganya selagi kaka pergi berjihad, beri motivasi dia.. walaupun dia kini (menunduk sedih) cacat (jawabnya lirih) tetapi kita bisa memberinya motivasi agar dia tetap bisa bertahan disini.. kamu mengerti kan adikku hisyam?

Hisyam           : (menangis tersedu-sedu dan memeluk kakanya erat)

Yahya            : berjihadlah disini hisyam.. jihad dengan sebaik-baiknya jihad untuk ridho Allah, kaka berjihad dengan barisan HAMAS karena memang kakalah yang terpilih untuk masuk barisannya, kalau bukan kaka, teman kaka Ibrahim dan paman abdullah, siapa lagi yang akan menggerakkan roda jihad HAMAS dipalestina ini.. kita yang harus menggerakkannya hisyam…

Hisyam             : Ka.. hisyam dan ahmad akan selalu menunggu kepulangan kaka dan abi dirumah         ini..

Yahya           : Insya Allah.. kaka sudah menitipkan   kalian berdua pada bibi Fatimah, jagalah beliau, anggaplah beliau seperti ummimu sendiri ya..

Hisyam          : (mengagguk penuh semangat!)

Narator        : Yahyapun pergi meninggalkan kedua adik yang dicintainya.. pergi membawa secuil asa dan jihad yang membara untuk bersama-sama berjuang dalam barisan intifadhah.. barisan jihad yang menggelora..

                          (beberapa detik kemudian…)

Narator          : Dipenjara Israel, abi akmal terlihat sangat lemas dan lunglai, kedua matanya ditutup dengan sehelai kain dan kedua tangannya yang terikat kebelakang, belum lagi abi akmal harus menerima siksaan demi siksaan yang mendera tubuhnya, dan hujaman dari puluhan pertanyaan, tuduhan dah hinaan yang harus direguknya dengan terpaksa…

                    (muncul 2 tentara Israel membawa abi akmal yang lemah, menyeretnya seperti bangkai..)

Abroor            : bos.. ni tawanan baru kita.. haha…

Kareem          : cuih… (sinis) tua Bangka! Gara-gara ente dan temen2 ente, intifadhah muncul.. gara-gara ente gerakan intifadhoh sialan itu dikenal masyarakat dunia dan kini mereka malah ikut-ikutan ngerkor gerakan intifadhoh ente dan temen2 ente di HAMAS..! nyadar ga!!!? (memegang kepala abi akmal dan menjenggut rambutnya)

Abroor       : Apa yang harus kita lakukan untuk tua Bangka tengik ini bos? (menunjuk dengan senapan) apa perlu kita keluarkan semua isi yang ada didalam batok kepalanya ini, dan kita perlihatkan pada tuan besar kita mossad bos?

Kareem    : tahan dulu, kita belum begitu banyak membongkar identitasnya dan identitas organisasinya di HAMAS, kita akan banyak mengorek2 informasi dari dia dengan gerakan intifdhahya itu,, (tersenyum sinis menginjak-injak tubuh abi akmal)

Abroor             : baik bos… Hahaha… (menyeret kembali meninggalkan panggung utama)

Narator        : begitulah perlakuan israel terhadap sejumlah tahanan palestina.. hinaan, cacian, makian, pelecahan bahkan pemerkosaan terhadap tawanan wanita palestinapun kerap kali dilakukaan tentara Israel untuk memuaskan nafsu bejatnya itu..

                                   Ditempat lain, hisyam dan ahmad termenung memikirkan nasib kakak pertama dan abinya kini.. hisyampun bertilawah dan ahmad sibuk dengan menulis puisi yang kini menjadi hobinya..

Ahmad              : Ka hisyam..

Hisyam              : (menghentikan tilawahnya) ada apa ahmad adikku tersayang?

Ahmad               : Lihatlah kak, ahmad telah selsai menulis puisi.. (Menunjukan selembar kertas yang kumal berisikan beberapa bait puisi kepada hisyam)

Hisyam     : mmmm… kelihatannya bagus, cobalah ahmad bacakan untuk kaka.. (pintanya tersenyum)

Ahmad             : Ini puisi aku khususkan buat abi ka.. apabila abi sudah pulang nanti, ahmad akan membacakan puisi ini dihadapan abi ka.. (tersenyum bangga)

Hisyam              : (mata berkaca-kaca) ahmad yakin abi akan kembali pulang?

Ahmad              : (heran) tentulah ka.. ahmad yakin abi pasti pulang..

Narator               : lalu tiba-tiba dari kejauhan abi akmal berlari menghampiri kedua putranya ahmad dan hisyam..

Abi Akmal            : yahya! Hisyam! Haikal!! (teriaknya..)

Ahmad            : (berdiri..) aa…. Aa.. bii…! Abiii…..!!!! (berlari kedalam pelukan abinya yang lemas disusul dengan pelukan hisyam)

Hisyam             : abi pulang..! (tersenyum bahagia)

Narator           : lalu tiba-tiba tentara Israel berhasil menemukan abi akmal yang melarikan diri dari sel tahanan… (mereka berlari-lari mendekti abi akmal)

Kareem           : tembak saja dia abroor.. dia sudah tidak berguna buat kita..!

Narator       : lalu tentara Israel hndak menembak abi akmal.. lalu kemudian.. datanglah yahya menyelamatkan abi akmal (mendorong tentara Israel dan berkelahi bersama)

                                (hisyam, ahmad dan abi akmal merunduk berusaha saling menjaga)

Kareem         : tembak dia abroor! (perintahnya unuk segera menembak abi akmal)

                                (Doooor!!!... satu letupan senjata menuju ulu hati abi akmal)

Narator          : yahya berhasil mengambil salah satu senapan tentara Israel dan dengan cepat segera menembak tentara kedua teentara itu.. (Door… Door)

(sunyi… senyap… lantunan music mengharu biru merelakan salah satu mujahid sejati menuju singgasana mulia.. abi akmal syahid)

Ahmad         : Abi…? (mengguncang-guncang tubuh abinya)

Hisyam        : abi syahid…  (menangis tersedu-sedu)

(yahya melempar senapan yang tadi digunakannya untuk menjatuhkan musuh lalu mendekat mnuju jenazah abinya)

Yahya    : (tersenyum penuh haru).. abi, meninggalkan kita tenang sekali.. wajahnya begitu bercahaya dan tersenyum bahagia.. abi telah membangun rumahya disurga… (menangis)

Narator     : Innalilahi wa innailaihi rojiun ..        “wahai jiwa yang tenang! Kembaliah kepada TuhanMu dengan hati yang ridha dan diridhaiNya.. maka masuklah kedalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah kedalam surgaku” (QS Al-fajr; 27-30)

Ahmad        : (membacakan puisi)*


Puisi Palestina

Aku adalah seorang anak kecil yang diberi nama ahmad..
Aku berumur 6 tahun dan ingin berbagi cerita tentang perjalanan kehidupanku padamu…
Aku tahu bahwa aku tidak akan mencapai umur 7 tahun…
Namun tak ada yang dapat aku perbuat..
Aku tahu aku akan meninggal segera,, tapi pertanyaannya adalah bagaimana?
Apakah mereka akan datang pada malam hari ketika aku berbaring ditempat tidurku?
Lalu menghancurkan rumahku?
Atau akankah ayah pulang membawakanku beberapa makanan?
Aku tahu pada suatu saat nanti aku tak akan dapat kembali kerumah
Kakakku tak akan mendapatkan makanan. Kakak hanya akan menjumpai
ahmad-ahmad yang lain,
yang dingin, kecil dan menjadi jenazah yang berlumur darah..
Mereka akan menembaki hatiku yang kecil ini..
Setiap hari aku menunggu ayah untuk pulang kerumah..
tapi kakakku selalu mengatakan bahwa
ayah pergi untuk perjalanan yang lama
Aku sangat rindu abi..  aku akan memendanya dalam hati dan tidak akan pernah
menceritakannya kepada orang lain..
karena aku.. hanyalah ahmad kecil dari palestina…
                                                               
-----END-----
                                                                                                                                               By. Yuliani Dewi


Depok, 30 nov 11 pkl 23.22

20 komentar:

  1. saya mau minta kontak email kakak boleh? saya dari anak teater kusuma banyuwangi

    BalasHapus
  2. This story is the best...
    Keren kak.

    BalasHapus
  3. makasi all.. semoga bermanfaat yaa..

    BalasHapus
  4. Izin copy ya kak, bagus banget ceritanya

    BalasHapus
  5. izin coppas buat acara pelepasan anak2 tk

    BalasHapus
  6. Masyaa Alloh.. kakak izin naskah nya di pake untuk drama acara di masjid. bolehkah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bismillah... Kk izin ambil buat naskah drama nanti di hari santri

      Hapus
  7. Assalamualaikum...
    Kak boleh ga nskahnya saya jadikan referensi mendongeng... hihi...
    By Kak Mul

    BalasHapus
  8. assalamu alaikum kak, boleh izin menggunakan scriptnya untuk tugas bahasa indonesia? apakah kami boleh sedikit mengubah dialog dan puisinya? terima kasih banyak, kak🙏

    BalasHapus
  9. Izin memakai naskah nya ya kak

    BalasHapus
  10. assalamu alaikum kak, boleh izin menggunakan scriptnya, apakah kami boleh sedikit mengubah dialog dan menggunakan puisinya? terima kasih banyak, kak🙏

    BalasHapus

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Popular Posts

Copyright © Bluegreensee on a Journey | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com